Zakat Mal sebagai Jenis Zakat yang Memenuhi Syarat Wajib Zakat

Zakat Mal merupakan salah satu jenis zakat yang memiliki peran penting dalam sistem ekonomi Islam. Zakat ini menjadi kewajiban bagi umat Islam yang memiliki harta tertentu yang telah mencapai nisab dan telah memenuhi syarat wajib zakat. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai Zakat Mal, jenis-jenis harta yang wajib dizakatkan, serta syarat-syarat yang harus dipenuhi agar zakat mal menjadi wajib. Artikel ini juga akan membahas manfaat dan tujuan dari kewajiban zakat ini dalam membangun masyarakat yang lebih sejahtera.

Zakat mal

Apa itu Zakat Mal?

Pengertian Zakat Mal

Zakat Mal adalah zakat yang dikeluarkan dari harta kekayaan seseorang yang telah memenuhi batas minimal (nisab) dan sudah dimiliki selama satu tahun. Zakat ini termasuk dalam kategori zakat harta, dan biasanya dikenakan pada harta yang berkembang atau harta yang dapat diperoleh manfaatnya oleh pemiliknya. Zakat Mal dapat mencakup berbagai jenis harta, mulai dari uang tunai, emas, perak, saham, hingga hasil pertanian, ternak, dan lain sebagainya.

Hukum Zakat Mal

Zakat Mal merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat. Kewajiban zakat ini didasarkan pada perintah Allah SWT dalam Al-Qur’an dan Hadis. Dalam Surah At-Tawbah ayat 103, Allah berfirman:

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, untuk membersihkan dan menyucikan mereka.”

Ini menunjukkan bahwa zakat bukan hanya kewajiban tetapi juga cara untuk membersihkan harta dan jiwa seseorang.

Jenis-Jenis Harta yang Wajib Dizakatkan

Emas dan Perak

Emas dan perak merupakan salah satu jenis harta yang wajib dizakatkan apabila telah mencapai nisab dan telah dimiliki selama setahun. Nisab untuk emas adalah 85 gram, sementara untuk perak adalah 595 gram. Zakat yang dikenakan adalah 2,5% dari total harta yang dimiliki.

Uang Tunai dan Tabungan

Setiap uang tunai yang dimiliki dan mencapai nisab wajib dikeluarkan zakatnya. Uang yang disimpan dalam bentuk tabungan, deposito, atau bentuk lain yang dapat menghasilkan keuntungan juga wajib dikenakan zakat, asalkan telah memenuhi syarat nisab dan satu tahun kepemilikan.

Hasil Pertanian

Zakat pada hasil pertanian dikenakan apabila seseorang memiliki hasil pertanian yang cukup untuk dikonsumsi dan memenuhi nisab. Zakat yang dikeluarkan untuk hasil pertanian adalah 5% dari hasil yang dihasilkan dengan cara irigasi, dan 10% jika pertanian tersebut mendapat air hujan atau tanpa irigasi.

Ternak

Ternak yang dimiliki dan berkembang juga wajib dikeluarkan zakatnya. Zakat pada ternak meliputi berbagai jenis hewan seperti sapi, kambing, dan domba. Nisab untuk ternak bervariasi tergantung pada jumlah dan jenis ternaknya.

Saham dan Obligasi

Saham yang dimiliki sebagai investasi juga termasuk harta yang wajib dizakatkan jika mencapai nisab. Zakat yang dikenakan adalah 2,5% dari nilai saham yang dimiliki setelah satu tahun kepemilikan.

Syarat Wajib Zakat Mal

Untuk zakat mal menjadi wajib, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pemilik harta. Syarat-syarat tersebut tidak hanya berkaitan dengan jumlah harta, tetapi juga dengan keadaan individu yang wajib mengeluarkan zakat.

Pemilik Harta Adalah Muslim

Syarat pertama yang harus dipenuhi adalah pemilik harta tersebut harus seorang Muslim. Zakat Mal hanya diwajibkan bagi umat Islam dan tidak berlaku untuk orang non-Muslim.

Harta yang Dimiliki Mencapai Nisab

Nisab adalah jumlah minimum harta yang harus dimiliki oleh seseorang agar ia wajib mengeluarkan zakat. Setiap jenis harta memiliki nisab yang berbeda-beda, seperti emas, perak, hasil pertanian, ternak, dan harta lainnya. Nisab juga berfungsi sebagai batas minimal harta yang dapat dizakatkan.

Harta Dimiliki Selama Satu Tahun (Hawl)

Harta yang wajib dizakatkan harus dimiliki selama satu tahun penuh. Satu tahun ini dihitung sejak seseorang mulai memiliki harta yang memenuhi nisab.

Harta yang Berkembang

Harta yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah harta yang berkembang atau dapat menghasilkan keuntungan. Harta yang tidak berkembang, seperti barang yang digunakan secara pribadi dan tidak menghasilkan keuntungan, tidak diwajibkan untuk dizakatkan.

Tidak Terikat dengan Hutang

Harta yang digunakan untuk membayar hutang atau dijadikan jaminan hutang tidak wajib dizakatkan. Zakat hanya diwajibkan atas harta yang bebas dan tidak terikat untuk pembayaran hutang.

Cara Menghitung Zakat Mal

Menghitung Zakat Emas dan Perak

Untuk menghitung zakat pada emas dan perak, pertama-tama Anda harus mengetahui jumlah emas atau perak yang dimiliki dan memastikan apakah sudah mencapai nisab. Setelah itu, zakat yang harus dikeluarkan adalah 2,5% dari total harta tersebut.

Misalnya, jika Anda memiliki 100 gram emas, maka zakat yang wajib dikeluarkan adalah 2,5% dari 100 gram emas, yaitu 2,5 gram emas.

Menghitung Zakat Uang Tunai

Zakat uang tunai dihitung berdasarkan jumlah uang yang Anda miliki setelah satu tahun. Jika jumlah uang tunai Anda sudah mencapai nisab (sekitar 85 gram emas), maka zakat yang harus dikeluarkan adalah 2,5% dari total uang yang dimiliki.

Menghitung Zakat Pertanian

Zakat pertanian dihitung berdasarkan jenis pertanian yang dimiliki. Untuk pertanian yang memperoleh air irigasi, zakat yang harus dikeluarkan adalah 5%, sedangkan untuk pertanian yang mengandalkan air hujan, zakat yang dikeluarkan adalah 10%.

Menghitung Zakat Ternak

Zakat pada ternak dihitung berdasarkan jenis dan jumlah ternak yang dimiliki. Misalnya, untuk kambing yang memiliki 40 ekor, zakat yang dikeluarkan adalah 1 ekor kambing. Semakin banyak jumlah ternak, semakin besar zakat yang harus dikeluarkan.

Manfaat Zakat Mal dalam Kehidupan Umat Islam

Membersihkan Harta dan Jiwa

Zakat Mal memiliki fungsi untuk membersihkan harta seseorang. Dengan mengeluarkan zakat, harta yang dimiliki menjadi lebih berkah dan suci. Selain itu, zakat juga membantu membersihkan jiwa dari sifat tamak dan kikir, serta menumbuhkan rasa empati terhadap sesama.

Meningkatkan Kesejahteraan Sosial

Dengan dikeluarkannya zakat, harta yang sebelumnya hanya dimiliki oleh individu menjadi tersebar dan dinikmati oleh banyak orang. Zakat mal membantu mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi golongan yang membutuhkan, seperti fakir miskin, anak yatim, dan dhuafa.

Membantu Pembangunan Infrastruktur Sosial

Zakat juga dapat digunakan untuk membiayai berbagai program sosial, seperti pembangunan sekolah, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat banyak. Melalui lembaga-lembaga zakat yang terpercaya, dana zakat dapat disalurkan untuk kegiatan yang memberikan manfaat sosial yang lebih luas.

Memperkuat Solidaritas Umat Islam

Zakat mal juga berperan dalam memperkuat rasa solidaritas antar sesama umat Islam. Dengan membayar zakat, seseorang tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap kesejahteraan umat Islam secara keseluruhan.

Kesimpulan

Zakat Mal adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang memiliki harta yang memenuhi syarat tertentu. Zakat ini memiliki peran penting dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera, serta membersihkan harta dan jiwa individu yang melaksanakannya. Dengan mengeluarkan zakat, seorang Muslim tidak hanya memenuhi perintah agama, tetapi juga ikut berperan dalam menciptakan sistem ekonomi yang lebih berbasis pada solidaritas sosial. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memahami jenis-jenis harta yang wajib dizakatkan, syarat-syarat yang harus dipenuhi, serta manfaat yang dapat diperoleh dari kewajiban zakat mal ini.

Baca juga artikel lainnya : https://laziswap.com/harta-berkembang-dalam-syarat-wajib-zakat-yang-harus-diketahui/