Zakat merupakan salah satu pilar penting dalam Islam yang mengajarkan tentang pentingnya berbagi dan membantu sesama. Tidak hanya sebagai kewajiban, zakat juga memiliki berbagai hikmah yang mendalam, baik bagi individu yang menunaikannya maupun bagi masyarakat secara keseluruhan. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai tiga hikmah utama dalam berzakat, yakni membangun keberkahan dalam harta, menciptakan kesejahteraan sosial, dan memperkuat keharmonisan dalam masyarakat.
Pengertian Zakat dan Relevansinya dalam Kehidupan Umat Muslim
Apa itu Zakat?
Zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam yang diwajibkan kepada setiap Muslim yang mampu. Secara etimologi, zakat berarti “membersihkan” atau “menyucikan”. Dalam konteks hukum Islam, zakat adalah sejumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh seorang Muslim untuk diberikan kepada golongan tertentu (asnaf) yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an. Zakat ini bertujuan untuk membersihkan harta yang dimiliki dan mensucikan jiwa dari sifat kikir serta membantu meringankan beban sesama yang membutuhkan.
Zakat dalam Perspektif Hukum Islam
Dalam hukum Islam, zakat merupakan kewajiban yang tidak bisa diabaikan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surah At-Taubah ayat 103:
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Ayat ini menekankan pentingnya zakat sebagai sarana pembersihan harta dan jiwa bagi seorang Muslim. Dengan menunaikan zakat, seorang Muslim tidak hanya memenuhi kewajibannya kepada Allah SWT tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera.
Zakat: Pilar Keempat dalam Rukun Islam
Sebagai salah satu rukun Islam, zakat memiliki kedudukan yang sangat penting. Tidak hanya sebagai ibadah individual, zakat juga memiliki dimensi sosial yang sangat luas. Zakat menjadi salah satu instrumen penting dalam distribusi kekayaan yang adil di masyarakat. Dengan adanya zakat, kesenjangan antara si kaya dan si miskin bisa dipersempit, dan kesejahteraan sosial dapat tercapai.
Hikmah Pertama: Membangun Keberkahan dalam Harta
Keberkahan Harta yang Ditunaikan melalui Zakat
Zakat merupakan sarana untuk membersihkan dan menyucikan harta yang dimiliki. Dalam Islam, harta yang dikeluarkan dalam bentuk zakat tidak akan mengurangi kekayaan, melainkan justru menambah keberkahan di dalamnya. Allah SWT berjanji akan melipatgandakan pahala dan memberi keberkahan pada harta yang telah dizakatkan. Firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 261:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
Ayat ini menunjukkan bahwa harta yang dizakatkan tidak hanya mendatangkan manfaat bagi penerima, tetapi juga membawa berkah yang melimpah bagi pemberi.
Zakat sebagai Sarana untuk Menghindari Harta yang Tidak Berkah
Dalam pandangan Islam, harta yang tidak dizakatkan bisa menjadi sumber masalah dan musibah bagi pemiliknya. Dengan menunaikan zakat, seseorang telah membersihkan hartanya dari unsur-unsur yang tidak berkah, sehingga harta tersebut akan lebih bermanfaat dan aman dari hal-hal yang merugikan. Rasulullah SAW bersabda:
“Harta tidak akan berkurang karena sedekah (zakat). Dan Allah akan menambahkan kehormatan kepada seorang hamba yang pemaaf, serta akan meninggikan derajat orang yang tawadhu’.” (HR. Muslim)
Ini menegaskan bahwa zakat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan cara untuk menjaga dan melindungi harta dari kerusakan.
Keberkahan dalam Kesehatan dan Ketenangan Jiwa
Selain berdampak pada harta, zakat juga membawa keberkahan dalam aspek kehidupan lainnya seperti kesehatan dan ketenangan jiwa. Dengan menunaikan zakat, seseorang telah menghilangkan sifat kikir dan tamak dalam dirinya, yang merupakan sumber dari berbagai penyakit hati. Sifat dermawan yang tumbuh dari kebiasaan berzakat akan membawa ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Orang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat dengan surga dan jauh dari neraka. Sedangkan orang bakhil jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat dengan neraka. Sesungguhnya orang yang bodoh tetapi dermawan lebih dicintai Allah daripada orang alim tetapi bakhil.” (HR. Tirmidzi)
Dengan demikian, zakat menjadi sarana untuk mencapai kesehatan fisik, mental, dan spiritual.
Hikmah Kedua: Menciptakan Kesejahteraan Sosial
Zakat sebagai Instrumen Distribusi Kekayaan yang Adil
Zakat memainkan peran penting dalam menciptakan kesejahteraan sosial melalui distribusi kekayaan yang adil. Dengan adanya zakat, harta yang dimiliki oleh segelintir orang kaya dapat didistribusikan kepada mereka yang membutuhkan, sehingga jurang antara si kaya dan si miskin dapat dipersempit. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam Surah Al-Hasyr ayat 7:
“Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, agar harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.”
Zakat berfungsi sebagai alat redistribusi kekayaan yang efektif, memastikan bahwa kekayaan tidak hanya terakumulasi di tangan segelintir orang, tetapi juga bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat Kurang Mampu
Zakat memberikan kesempatan kepada masyarakat kurang mampu untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Dengan zakat, mereka yang berada di bawah garis kemiskinan dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Selain itu, zakat juga dapat digunakan untuk memberdayakan masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan, sehingga mereka dapat keluar dari lingkaran kemiskinan dan mandiri secara ekonomi.
Contoh nyata dari hal ini adalah berbagai program pemberdayaan yang didanai oleh zakat, seperti pelatihan keterampilan bagi kaum dhuafa, pemberian modal usaha bagi fakir miskin, dan pembangunan fasilitas umum yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Mengurangi Kesenjangan Sosial dan Ekonomi
Salah satu tujuan utama dari zakat adalah untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Dengan adanya zakat, kesenjangan antara si kaya dan si miskin dapat diminimalkan, dan ini akan menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan stabil. Ketika kesenjangan sosial berkurang, konflik dan ketegangan sosial juga akan berkurang, menciptakan lingkungan yang lebih damai dan aman bagi semua.
Hikmah Ketiga: Memperkuat Keharmonisan dalam Masyarakat
Zakat sebagai Bentuk Solidaritas Sosial
Zakat merupakan wujud nyata dari solidaritas sosial dalam Islam. Dengan berzakat, seorang Muslim menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan. Hal ini akan menciptakan rasa kebersamaan dan persaudaraan yang kuat dalam masyarakat. Solidaritas ini sangat penting dalam membangun masyarakat yang harmonis dan saling mendukung, sebagaimana yang diajarkan oleh Islam.
Rasulullah SAW bersabda:
“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi adalah seperti tubuh, apabila salah satu anggota tubuh sakit maka seluruh tubuh ikut merasa sakit dengan tidak bisa tidur dan demam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Zakat adalah salah satu cara untuk menjaga keseimbangan dan harmoni dalam masyarakat, memastikan bahwa tidak ada anggota masyarakat yang terlupakan atau tertinggal.
Menghilangkan Rasa Iri dan Dengki dalam Masyarakat
Dengan adanya zakat, rasa iri dan dengki di antara anggota masyarakat dapat diminimalisir. Ketika kebutuhan dasar setiap orang terpenuhi, kecenderungan untuk merasa iri terhadap harta orang lain akan berkurang. Zakat membantu menciptakan rasa saling percaya dan menghormati di antara anggota masyarakat, karena setiap orang merasa diperhatikan dan dihargai.
Baca juga artikel lainnya melalui link : https://ziswap.com/keberkahan/